Asesmen Kebutuhan Pelatihan


ASESMEN KEBUTUHAN PELATIHAN
Oleh: Tri Yulia Cahyati[1]
Abstrak
Asesmen yaitu kegiatan pengumpulan, analisis, dan interprestasi informasi yang didapat untuk penentuan sejauh mana peserta didik itu mencapai tujuan pembelajaran, baik dari aspek pengetahuan, sikap, ataupun keterampilan. Ada beberapa macam sasaran asesmen yaitu: asesmen dalam pendidikan, asesmen kurikulum serta asesmen dalam organisasi. Yang dijadikan sasaran dalam hasil pembelajaran yaitu peserta didik, sedangkan yang dijadikan sasaran dalam pembelajaran yaitu pendidik. Asesmen ini dilakukan dengan menggunakan dua teknik yaitu: teknik tes, dan teknik non tes. Dan cara dalam melakukan asesmen pelatihan agar memperoleh asesmen yang baik dapat dilakukan dengan menkaji kompetensi-kompetensi, pengembangan silabus, dan proses pengimplementasian yang dicatat dan di olah dengan ditindak lanjuti untuk dijadikan laporan.
Kata Kunci: Asesmen, Sasaran, Teknik
Pendahuluan
Asesmen di dalam pendidikan digunakan untuk melihat kemampuan-kemampuan serta kesulitan-kesulitan yang dihadapi peserta didik pada waktu itu, asesmen digunakan sebagai bahan penentuan apa yang dibutuhkan dalam pembelajaran. Dari adanya asesmen ini, seorang guru akan mendapatkan informasi tentang peserta didik, sehingga guru itu dapat menyusun program pembelajaran sesuai dengan kenyataan kemampuan anak tersebut. Dilihat dari penjelasan diatas bisa kita lihat bahwasanya asesmen memang memiliki kedudukan yang sangat penting, karena semua program pembelajaran yang disusun disesuaikan dengan potensi yang dimiliki peserta didik yang mengarah pada kompetensi baru yang akan diajarkan. Karena peserta didik dijadikan sebagai pusat strategi pembelajaran yang aktif.
Pembelajaran yaitu suatu proses yang dilakukan dengan tujuan agar peserta didik dapat mencapai tujuan yang sudah direncanakan. Maka dari itu tujuan dari pembelajaran harus disesuaikan dengan kebutuhan setiap individual. Setiap individu memiliki perbedaan, baik dari perbedaan kecerdasan, emosional, social, bahasa maupun lingkungan. Jadi sudah bisa dipastikan setiap individu tersebut memiliki kebutuhan yang berbeda-beda. Karena setiap individu memiliki kebutuhan yang berbeda-beda maka dari itu pembelajaran harus memperhatikan perbedaan tersebut dan tujuan harus disesuaikan dengan kebutuhan setiap individu, perbedaan dari setiap individu ini bisa dijadikan pusat perhatian guru untuk melakukan pembelajaran di dalam kelas atau dapat dijadikan pusat guru dalam menyampaikan pembelajaran.
Asesmen yaitu aktivitas pengumpulan informasi yang bertujuan untuk menyediakan berbagai macam jawaban dan pertanyaan yang sangat penting yang berkaitan dengan identifikasi, penempatan, perencanaan, pengawasan, serta keefektifan pembelajaran peserta didik. Proses asesmen berawal dari sebuah perencanaan, langkah-langkah dan alat yang diperlukan. Maka dari itu guru harus memiliki keterampilan dalam melakukan asesmen. Jika penilaian yang dilakukan oleh guru tidak benar, maka informasi yang didapatkan bisa berbahaya dan tidak benar. Meskipun terkadang hasilnya bagus akan tetapi bisa saja gagal dalam pengambilan keputusan pendidikan.
Pembahasan
1.      Pengertian Asesmen (penilaian)
Penilaian adalah suatu prosedur secara sistematis yang mancakup kegiatan untuk mengumpulkan, menganalisis, serta menginterprestasikan informasi yang akan digunakan untuk dibuat sebagai kesimpulan tentang objek atau karakteristik seseorang. Di dunia pendidikan secara khusus Gronlund & Linn (1990:5) mengartikan penilaian sebagai proses yang sistematis dan mencakup kegiatan  mengumpulkan, menganalisis, dan menginterprestasikan informasi yang digunakan untuk menentukan seberapa jauh peserta didik atau sekelompok peserta didik itu mencapai tujuan pembelajaran di dalam kelas yang telah di tetapkan sebelumnya, baik dari aspek pengetahahuan, sikap ataupun keterampilan.[2]
Jadi dapat disimpulkan dari pengertian asesmen diatas yaitu kegiatan pengumpulan, analisis, dan interprestasi informasi yang didapat untuk penentuan sejauh mana peserta didik itu mencapai tujuan pembelajaran, baik dari aspek pengetahuan, sikap, ataupun keterampilan.
2.      Sasaran Asesmen
Objek dan sasaran asesmen dalam pendidikan ataupun dalam pembelajaran memiliki berbagai variasi dengan ruang lingkup yang berbeda pula, yang disesuaikan dengan tujuan kegiatan yang telah direncanakan. Yang dijadikan objek dan sasaran dalam asesmen serta proses pengevaluasian serta hasil pembelajaran yaitu peserta didik dengan segala aspek yang dimilikinya, dalam proses pendidikan yang dijadikan objek dan sasaran yaitu pendidik atau guru yang memberikan pembelajaran, sedangkan dalam asesmen kurikulum, yang dijadikan sebagai objek dan sasarannya yaitu analisis refleksi ketepatan serta kesesuaian visi misi serta tujuan standar kompetensi. Dan yang dinilai adalah bagaimana keterlaksanaan kurikulum tersebut di lembaga atau sekolah.
Dalam hal ini yang dijadikan ojek dan sasaran asesmen yaitu:
a.       Bagaimana programnya,
b.      Siswa ataupun peserta didik,
c.       Pamong belajar,
d.      Bagaimana pelaksanaan programnya,
e.       Fasilitas dalam belajar,
f.       Lingkunga belajar,
g.      Faktor penghambat dan penunjang,
h.      Bagaimana administrasi programnya, dan
i.        Bagaimana dampak program tersebut.
Untuk mendapatkan hasil yang optimal pada setiap komponen tersebut, maka diharuskan atau dianjurkan untuk diperinci lagi sesuai dengan perencanaan program yang sudah di setujui sebelumnya.[3]
Sasaran asesmen ataupun penilaian di dalam organisasi memiliki beberapa sasaran yang berkaitan dengan faktor organisasional yang berhasilkan:
a.       Penentuan program, apakah program yang dilaksanakan mencapai tujuan atau tidak.
b.      Penentuan biaya untuk program pelatihan yang akan dilaksanakan.
c.       Penentuan anggota ataupun seseorang yang akan berpartisipasi di kemudian hari.
d.      Pengumpulan data yang digunakan untuk membantu dalam pemasaran program.
e.       Mempertahankan program yang sudah ada.
f.       Sebagian faktor-faktor dirubah
g.      Menghilangkan faktor-faktor yang tidak relevan atau tidak layak untuk di pertahankan. Yang menjadi sasaran adalah faktor organisasional termasuk juga tujuan yang akan di capai, misi yang di emban, dengan berbagai sasaran jangaka panjang.[4]
Dari beberapa penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa ada beberapa sasaran asesmen yaitu: asesmen dalam pendidikan, asesmen kurikulum serta asesmen dalam organisasi. Dimana asesmen dalam pendidikan ini disesuaikan dengan ruang lingkup dan tujuan yang sudah direncanaka sebelumnya, yang dijadikan sasaran dalam hasil pembelajaran yaitu peserta didik, sedangkan yang dijadikan sasaran dalam pembelajaran yaitu pendidik.
3.      Teknik Dasar Asesmen
Dalam melakukan pengenalan, pemahaman diri, serta mengetahui lingkungan peserta didiknya maka pendidik perlu melakukan asesmen agar pembelajaran yang disampaikan olen pendidik bisa disesuaikan dengan kebutuhan para pesera didiknya dengan melakukan teknik-teknik dasar asesmen sebagai berikut:
a.       Teknik tes
Teknis tes adalah teknis yang perlu dilakukan seorang pendidik terhadap peserta didik berupa tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik. Dengan adanya tes ini maka pendidik akan mengetahui kualitas serta kebutuhan-kebutuhan setiap individu peserta didik.
b.      Teknik non tes
Teknik non tes ini yaitu pertimbangan-pertimbangan yang dilakukan oleh pendidik dalam pengambilan keputusan.[5]
Jadi dapat disimpulkan bahwa ada 2 teknik dalam melakukan asemen yaitu: teknik tes, dan teknik non tes. Dimana teknik non tes dilakukan untuk mengetahui kualitas peserta didik, sedangkan teknik non tes dilakukan sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan.
4.      Cara Melakukan Asesmen Pelatihan
Cara yang harus dilakukan dalam pengembangan asesmen pelatihan agar bisa memperoleh asesmen pelatihan yang baik yaitu:
a.       Standard kompetensi yang harus dikaji
b.      Standart kompetensi dasar yang harus dikaji
c.       Mengembangkan silabus penilaian
d.      Proses pengimplementasian
e.       Catatan, pengolahan, tindak lanjut, serta dilaporkan.[6]
Jadi dapat disimpulkan bahwa cara dalam melakukan asesmen pelatihan agar memperoleh asesmen yang baiak dapat dilakukan dengan menkaji kompetensi-kompetensi, pengembangan silabus, dan proses pengimplementasian yang dicatat dan di olah dengan ditindak lanjuti untuk dijadikan laporan.
Kesimpulan
Asesmen yaitu kegiatan pengumpulan, analisis, dan interprestasi informasi yang didapat untuk penentuan sejauh mana peserta didik itu mencapai tujuan pembelajaran, baik dari aspek pengetahuan, sikap, ataupun keterampilan. Ada beberapa macam sasaran asesmen yaitu: asesmen dalam pendidikan, asesmen kurikulum serta asesmen dalam organisasi. Yang dijadikan sasaran dalam hasil pembelajaran yaitu peserta didik, sedangkan yang dijadikan sasaran dalam pembelajaran yaitu pendidik.
Ada 2 teknis dalam melakukan Asesmen yaitu: teknik tes, dan teknik non tes. Dimana teknik non tes dilakukan untuk mengetahui kualitas peserta didik, sedangkan teknik non tes dilakukan sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Serta cara dalam melakukan asesmen pelatihan agar memperoleh asesmen yang baiak dapat dilakukan dengan menkaji kompetensi-kompetensi, pengembangan silabus, dan proses pengimplementasian yang dicatat dan di olah dengan ditindak lanjuti untuk dijadikan laporan.
DAFTAR PUSTAKA
Suprananto, Kusaeri. Pengukuran dan Penilaian Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu. 2012.
Yusuf, A. Muri. Asesmen dan Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Kencana. 2017.
Siagian, Sondang P. Manajemen strategic. Jakarta: PT Bumi Aksara. 2012.
Soendari, Tjutju. Konsep Dasar Asesmen. PLB-FIP-UPI. 2007.
Haryono, Agung. Aunthentic Assessment dan Pembelajaran Inovatif dalam Pengembangan Kemampuan Siswa, JPE Vol 2 No 1, 2009.



[1] Penulis adalah Mahasiswa IAIN Madura.
[2] Kusaeri Suprananto, Pengukuran dan Penilaian Pendidikan, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012), hlm. 8.
[3] A. Muri yusuf, Asesmen dan Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2017), hlm. 43.
[4] Sondang P. Siagian, Manajemen strategic, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2012), hlm. 264.
[5] Tjutju Soendari, Konsep Dasar Asesmen, PLB-FIP-UPI, (2007), hlm. 59.
[6] Agung Haryono, Aunthentic Assessment dan Pembelajaran Inovatif dalam Pengembangan Kemampuan Siswa, (JPE Vol. 2 No. 1, 2009), hlm. 12.asesmen kebutuhan pelatihanAsesmen Kebutuhan Pelatihan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

makalah "revolusi industri 4.0 dalam pendidikan" - manajemen perubahan

Makalah pendekatan sosio-emosional dan pendekatan kelompok di smpn 4 pamekasan - manajemen kelas

MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF