KPM-DR || Manajemen Orang Tua Dalam Memotivasi Belajar Anaknya Pada Masa Pandemic di Desa Kolpajung, Kec. Pamekasan. Kab. Pamekasan.


LAPORAN AKHIR
KULIAH PENGABDIAN MASYARAKAT MANDIRI (KPM-DR)
“Manajemen Orang Tua Dalam Memotivasi Belajar Anaknya Pada Masa Pandemic di Desa Kolpajung RT. 002 RW. 003 Kec. Pamekasan Kab. Pamekasan”
Oleh:
Tri yulia Cahyati (20170701042182)
Posko 65
Desa Kolpajung RT/RW: 002/003
Kec. Pamekasan Kab. Pamekasan Prodi
Manajemen Pendidikan Islam

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI MADURA
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
2020

A.    Manajemen Orang Tua Dalam Memotivasi Belajar Anaknya Pada Masa Pandemic di Desa Kolpajung RT. 002 RW. 003. Kec. Pamekasan Kab. Pamekasan.

B.     Nama                    : Tri Yulia Cahyati
Nim                       : 2017001042182
Prodi                     : Manajemen Pendidikan Islam
Desa                      : Kolpajung
RT/RW                : 002/003
Kecamatan           : Pamekasan
Kabupaten           : Pamekasan.

C.    Latar Belakang
Agent of Change adalah orang-orang yang memiliki semangat untuk mendorong atau memotivasi seseorang yang lain serta mengilhami semangat pada orang-orang tersebut. Perubahan pada dasarnya membutuhkan kerja keras, sedang kerja keras membutuhkan banyak energi, karena tanpa kerja keras dan energi yang luar biasa maka sangatlah sulit untuk membuat perubahan bagi orang-orang sekitar. Melakukan perubahan haruslah perubahan kearah yang baik atau perubahan yang bersifat positif, karena perubahan yang positif akan membawa lingkungan agar nanti mengalami perubahan kepada hal-hal yang positif. Selainitu, mahasiswa sebagai Agent of Control merupakan mahasiswa yang mampu mengontrol diri sendiri,  apabila mahasiswa tersebut mampu mengontrol diri sendiri maka nanti dapat dengan mudah melanjutkan untuk mengontrol lingkungan sekitar, seperti mengontrol kehidupan sosial yang dilakukan masyarakat dan lain sebagainya.[1]
Sehingga dari hal tersebut, mahasiswa tidak hanya memiliki kewajiban belajar tentang teori-teori ilmu pengetahuan, tetapi mahasiswa juga memiliki tanggung jawab untuk melakukan perubahan-perubahan sosial yang ada, yang mana dalam hal ini dilakukan dengan cara mengaplikasikan peranan mereka sesuai dengan teori-teori yang telah mereka dapatkan selama berada di bangku kuliah secara praktis, dan dalam pengaplikasiannya tersebut nantinya dapat menyentuh problematika masyarakat sekitar.
Berdasarkan“Tri Dharma Perguruan Tinggi” yang berisi tentang pendidikan, penelitian, pengajaran dan pengabdian. Maka terlihat jelas tugas dan peran mahasiswa ialah sebagai berikut:
a.       Persoalan pendidikan dan pengajaran.
Mahasiswa telah menunaikannya dalam bangku kuliah di kampus, dengan mempelajari beberapa teori ilmu pengetahuan.
b.      Penelitian.
Mereka juga telah mendapatkannya di bangku kuliah yang mana berupa tekhnik-tekhnik serta teori-teori dalam penelitian.
c.       Pengabdian.
Seorang mahasiswa dituntut terjun langsung untuk melakukan pengawalan terhadap perubahan social kemasyarakatan, baik dalam hal pengembangan ekonomi masyarakat, pendidikan, agama, kesehatan atau pun social politik masyarakat.
KPM yang akan dilaksanakan Mahasiswa IAIN MADURA merupakan KPM PARTISIPATORIS yang menggunakan metode Participatory Action Researh (PAR) yang bertumpu pada pengambilan data, mengangkat masalah fenomena yang ada dalam masyarakat dan mencari solusi dalam menyelesaikan masalah yang ada dalam masyarakat yang tentunya mahasiswa juga ikut berpartisipasi didalamnya.
Mahasiswa dalam kegiatan KPM-PAR ini tidak hanya mengabdi pada masyarakat akan tetapi juga belajar dari masyarakat, bersama masyarakat dan untuk masyarakat yang kemudian dapat merumuskan sebuah teori baru dalam melakukan perubahan masyarakat menuju kehidupan yang lebih baik yang tentunya ada keterlibatan masyarakat didalamnya.
Di karenakan Dunia sejak akhir tahun 2019 mulai digemparkan dengan adanya virus baru yang sudah dikenal dengan sebutan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19). Wabah penyakit ini sangat menyebabkan kekhawatiran yang cukup tinggi, karena belum ditemukan vaksinnya. Virus ini berasal dari Negara China yang kemudian menyebar ke berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia yang mulai ditemukan sekitar awal bulan Maret.
Dilansir dari laman halodoc.com pada Hari Senin Tanggal 2 Maret 2020 Presiden Jokowi membuat suatu pengumuman bahwa di Indonesia telah ditemukan dua pasien positif COVID-19. Sejak saat itu kasus wabah COVID-19 ini terus meningkat dan menyebar ke berbagai wilayah di Indonesia. Adanya wabah penyakit COVID-19 yang menyerang Indonesia ini memberikan dampak di berbagai sektor, mulai dari kesehatan, ekonomi, hingga pendidikan.
Hingga pada sekitar awal Bulan April pemerintah mengeluarkan kebijakan yang tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2020 tentang Pedoman Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019, yang memberikan pembatasan dalam kegiatan keagamaan, sekolah, tempat kerja, tempat atau fasilitas umum, kegiatan sosial dan budaya, moda transportasi, serta kegiatan lainnya yang berkaitan dengan aspek pertahanan dan keamanan dengan beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh wilayah-wilayah yang mengajukan PSBB.[2]
Bentuk pelaksanaan PSBB dalam ranah pendidikan sesuai Permenkes RI No. 9 Tahun 2020 adalah dengan adanya peliburan sekolah yang mengganti proses belajar mengajar di sekolah dengan dilaksanakan di rumah menggunakan media yang paling efektif. Pelaksanaan kebijakan tersebut dikenal oleh masyarakat umum dengan sebutan Study From Home (SFH), dimana kegiatan pembelajaran dilakukan dengan sistem jarak jauh. Adanya kebijakan SFH tersebut memberikan tantangan baru bagi seluruh lembaga pendidikan.
Tantangan tersebut sebab lembaga-lembaga belum pernah memiliki pengalaman menghadapi keadaan semacam ini sebelumnya. Kegiatan pembelajaran yang biasanya dilaksanakan di sekolah dengan adanya kegiatan belajar tatap muka langsung antara pengajar dengan peserta didik, namun kini harus dilakukan secara jarak jauh melalui sistem jarak jauh. Dalam pelaksanaan SFH di tengah wabah COVID-19 ini tentu menuntut adanya kerjasama baik antara seluruh stakeholders yang terdiri dari pemerintah, orangtua, guru, dan sekolah.
Pada awal dikeluarkannya kebijakan SFH ini belum ada panduan jelas dan rinci bagaimana setiap lembaga pendidikan melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan sistem SFH ini. Dalam kebijakan PSBB pun hanya disebutkan bahwa kegiatan belajar mengajar di sekolah diganti dengan kegiatan belajar mengajar di rumah dengan media yang paling efektif. Banyak guru yang kebingungan menentukan bagaimana cara belajar yang tepat dengan sistem tersebut, agar meski dilakukan di rumah, proses pembelajaran tetap berjalan dengan baik.
Di desa Kolpajung terdapat berbagai macam tingkat pendidikan yang ditempuh, mulai dari anak usia dini yang baru mau mulai memasuki dunia sekolah, samapi anak remaja dan dewasa yang sudah mulai memasuki perguruan tinggi. Berbicara mengenai SFH atau sekolah dari rumah ini menuntut adanya kerja sama yang baik dari pihak lembaga dengan orang tua, apalagi dengan orang tua yang mempunyai anak usia dini. Sangat mudah bagi orang tua yang sudah mengetahui teknologi digital sejak lama, sehingga bisa digunakan dengan baik pada masa pandemic ini dan sangat sulit bagi orang tua yang masih belum mengetahui teknologi digital atau bahakan belum pernah menggunakannya.
Tantangan lain yang dihadapi dalam menerapkan kebijakan SFH yaitu menghadapai karakteristik setiap anak. Terkadang anak semangat bersekolah, kadang juga malas. Dapat dilihat bahwa terdapat beberapa motivasi belajar anak yang ada di Desa Kolapjung ini masih rendah dan masih membutuhkan bimbingan ataupun dorongan dari orang yang lebih tua, entah guru atau orangtua sebagai motivator atau penggeraknya. Karena itulah hal ini menjadi tantangan tersendiri dalam hal motivasi belajar, apalagi melihat dalam kondisi penerapan kebijakan SFH yang kegiatan belajarnya dilakukan di rumah tanpa guru yang mendampingi serta teman-teman kelas yang biasanya menjadi teman belajar, tentu anak akan berkurang motivasi dan semangat belajarnya.
Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk memfokuskan artikel dengan judul “Manajemen Orang Tua Dalam Memotivasi Belajar Anaknya Pada Masa Pandemic di Desa Kolpajung RT. 002 RW. 003.”
D.    Kajian Teori Pengabdian
  1. Manajemen
Manajemen menurut George R. Terry adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan organisasional atau maksud-maksud yang nyata.[3]
Stoner menjelaskan bahwa manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.[4]
Berdasarkan Permendikbud Nomor 15 Tahun 2018 tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah, berdasarkan pasal 3 Ayat (1) bahwa pelaksanaan beban kerja selama jam kerja efektif bagi guru mencakup kegiatan pokok: a) merencanakan pembelajaran atau bimbingan, b) melaksanakan pembelajaran atau bimbingan, c) menilai hasil pembelajaran atau pembimbingan, d) membimbing dan melatih peserta didik, dan e) melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada pelaksanaan kegiatan pokok sesuai dengan beban kerja guru.[5]
Jadi dapat disimpulkan bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran ataupun layanan bimbingan dan konseling dalam pendidikan hendaknya dijalankan berdasarkan fungsi-fungsi manajemen. Manajemen merupakan suatu proses atau kegiatan bagaimana cara mengelola atau mengatur sebuah organisasi dengan baik hingga mencapai tujuan, Ada empat fungsi manajemen yaitu: perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan.
  1. Motivasi Belajar
Dalam buku Muchlis Solichin, MC Doanald mengatakan bahwa  motivasi adalah perubahan energy di dalam pribadi sesorang yang ditandai dengan timbulnya afektif dan reaksi untuk mencapai tujuan. Motivasi siswa untuk belajar merupakan kecenderungan siswa untuk menemukan kegiatan akademik yang berarti dan berharga, serta untuk mencoba memperoleh manfaat akademik tambahan. Pada saat peserta didik menerima aktivitas pelajaran, disitulah motivasi untuk belajar muncul.[6]
Motivasi merupakan suatu kondisi yang mendorong atau menjadi penyebab seseorang melakukan suatu kegiatan atau perbuatan seperti belajar. Jadi motivasi belajar adalah daya penggerak atau keinginan dari sesorang atau peserta didik untuk melakukan aktivitas belajar. Kekuatan penggerak ini berasal dari berbagai sumber. Pada peristiwa pertama, motivasi peserta didik yang awalnya rendah akan menjadi lebih baik setelah mendapatkan informasi yang benar. Peristiwa kedua, motivasi belajar ini bisa saja menjadi lebih rendah dan motivasi ini bisa diperbaiki lagi. Dilihat dari kedua peristiwa tersebut terlihat peranan seorang guru untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik sangat dibutuhkan.
  1. Manajemen Orang Tua dalam Memotivasi Anaknya Pada masa Pandemic
Orang tua merupakan sosok pertama yang dibutuhkan oleh seorang anak khususnya dalam pendidikan. Apalagi pada masa pandemic ini orang tua sangat dibutuhkan, karena diterapkannya kebijakan SFH yang kegiatan belajarnya itu dilakukan di rumah tanpa seorang guru yang akan mendampingi dan juga tidak ada teman-teman kelas yang biasanya menjadi teman belajar, yang dapat menurunkan motivasi dan semangat belajar anak-anak.
Pada masa ini orang tua harus dapat memanajemen dengan baik, bagaimana cara mengelola pembelajaran anaknya agar tetap termotivasi dan semangat untuk belajar dirumah dengan keadaan pandemic saat ini.

E.     Pelaksanaan Kegiatan
No.
Tgl
Kegiatan
Keterangan
1.
Selasa, 02 Juni 2020
Shalat berjama’ah
Untuk meningkatkan keimanan kita bersama warga kobar.
2.
Rabu, 03 Juni 2020
Bersih-bersih masjid Ar-Rahman
Untuk meningkatkan Rasa nyaman dalam melakukan ibadah, jadi saya bersama rekan KPM posko lain yang satu desa melaksanakan bersih-bersih masjid.
3.
Kamis, 04 Juni 2020
Penyuluhan mengenai COVID-19 (Bagi-bagi masker).
Untuk mencegah penularan serta memutus rantai penyebaran COVID-19, untuk memudahkan masyarakat mendapatkan masker secara gratis sekaligus mematuhi aturan pemerintah.
4.
Jum’at, 05 Juni2020
Belajar mengaji
Belajar ngaji yang dilakukan anak-anak, mulai dari usia dini hingga remaja, untuk meningkatkan baca tulis Al-Qur’an dengan baik dan benar.
5.
Sabtu, 06 Juni 2020
Gerakan lingkungan sehat
Membersihkan halaman rumah yang bertujuan untuk meningkatkan rasa nyaman dan betah dalam menghadapi keadaan saat ini.
6.
Minggu, 07 Juni 2020
Belajar Shalat wajib dan Sunnah
Belajar shalat yang dilakukan anak-anak, mulai dari usia dini hingga remaja, untuk meningkatkan keimanan, serta memahami betul tata cara  shalat yang benar.
7. 
Senin, 08 Juni 2020
Bersih-bersih masjid Nurul Huda
Saya bersama rekan KPM posko lain yang satu desa melaksanakan bersih-bersih masjid, bertujuan untuk meningkatkan Rasa nyaman dalam melakukan ibadah.
8.
Selasa, 09 Juni 2020
Penanngulangan Covid-19 (bagi-bagi masker bersama teman KPM satu desa)
Untuk mencegah penularan serta memutus rantai penyebaran COVID-19, Saya bersama rekan KPM satu desa melakukan bagi-bagi maske secara gratis di pasar Kolpajung.
9.
Rabu, 10 Juni 2020
Shalat berjama’ah
Seperti biasa saya melakukan shalat maghrib berjema’ah, dilanjutkan dengan mengajar ngaji anak anak di masjid Nurul Huda kolpajung.
10.
Kamis, 11 Juni 2020
Pengajian malam Jum’at di masjid Nurul Huda
Dalam rangka menambah keimanan kita, bersama ustadz Munawir dan warga sekitar
11.
Jum’at, 12 Juni 2020
Gerakan lingkungan sehat (menyapu halaman rumah)
Demi terciptanya lingkungan bersih, dan juga menambah kebetahan dirumah dengan kondisi saat ini, maka saya melakukan bersih-bersih di halaman rumah dan sekitarnya.
12.
Sabtu, 13 Juni 2020
Belajar Mengaji
Belajar mengaji merupakan rutinitas anak kolpajung barat di masjid nurul huda yang biasa dilakukan setelah shalat maghrib sampai waktu isya’
13.
Minggu, 14 Juni 2020
Penanggulangan Covid-19 (Belajar Mencuci)
Untuk mecegah penularan Covid-19, saya melakukan kegiatan dengan mengajari anak-anak tentang cara mencuci tangan dengan baik dan benar.
14.
Senin, 15 Juni 2020
Bersih-bersih halaman masjid
Bersama anak-anak ngaji, saya melakukan kerja bakti (bersih-bersih) di halaman masjid.
15.
Selasa, 16 Juni 2020
Bersih-bersih selokan
Untuk memperlancar aliran air pembuangan dari masing-masing rumah warga sekitar, dan juga dalam rangka meningkatkan kebersihan.
16.
Rabu, 17 Juni 2020
Pengajian malam Kamis di rumah sendiri
Pengajian rutin mingguan, yang serig disebut malam kamisan, yang dilakukan oleh warga sekitar, dalam meningkatkan ketakwaan serta silaturrahmi antar warga sebelah, yang biasa di pimpin oleh nyai Zaskiya.
17.
Kamis, 18 Juni 2020
Pengajian
Dalam rangka meningkatkan ilmu serta keimanan kita, bersama ustadz Munawir
18.
Jum’at, 19 Juni2020
Belajar menghitung
Belajar menghitung bersama teman satu desa yang juga melaksanakan kegiatan KPM yang dilakukan terhadap anak SD dalam meningkatkan kecerdasan dalam masa pandemi yang masih berlangsug saat ini yang menyebabkan sekolah-sekolah itu libur.
19.
Sabtu, 20 Juni 2020
Penanggulangan Covid-19 (pembagian Hansanitizer)
Untuk mencegah penularan Covid-19 serta memutus rantai penyebaran Covid tersebut, saya membagi-bagikan masker kerumah-rumah tetangga, sekaligus memberikan Hansanitizer.
20.
Minggu, 21 Juni 2020
Kerja Bakti Santri Nurul-Huda
Kerja bakti atau bersih-bersih Masjid Nurul Huda, dimana kerja bakti ini memang sudah biasa dilakukan setiap hari minggu pagi setelah shalat subuh, yang dilakukan oleh anak-anak yang ngaji di Masjid Nurul Huda kolpajung, dalam meningkatkan rasa betah serta rasa nyaman dalam melakukan ibadah
21.
Senin, 22 Juni 2020
Gerakan lingkungan sehat (membersihkan jalanan di depan rumah)
Menciptakan lingkungan bersih, dengan cara membersihkan kotoran serta menyirami jalanan depan rumah, agar sejuk juga debunya tidak beterbangan, hingga secara tidk langsung  menambah kebetahan dirumah dengan kondisi saat ini.
22.
Selasa, 23 Juni 2020
Bersih-bersih Masjid
Membantu anak-anak ngaji yang lagi piket, membersihkan masjid Nurul Huda
23.
Rabu, 24 Juni 2020
Shalat Berjama;ah sekaligus belajar mengaji
Seperti biasa setelah shalat berjama’ah maghrib, langsung mengajar ngaji anak-anak di bawah 12 tahun di masjid Nurul huda bersama Ustadzah Liha.
24.
Kamis, 25 Juni 2020
Pengajian rutin malan Jum’atan
Untuk meningkatkan ilmu serta keimanan kita, bersama ustadz Munawir
25.
Jum’at, 26 Juni2020
Jumsih (Jum’at bersih) di masjid Nurul Huda sebelum shalat Jum’atan
Membersihkan masjid Nurul Huda bersama anak-anak santri (yang ngaji disana), ada yang membersihkan di dalam dan juga ada yang membersihkan di halaman.
26.
Sabtu, 27 Juni 2020
Penyuluhan kerumah tetangga
Penyuluhan mengenai pendidikan anak yang harus dilakukan dirumah

F.     Pembahasan (capaian/ tantangan)
  1. Capaian
Adapun beberapa capaian setelah dilaksanakan kegiatan tersebut, Kegiatan ini memberikan manfaat kepada masyarakat khususnya kelompok sasaran (orang tua). Pengabdi atau penulis melakukan sosialisasi kepada masyarakat setempat kurang lebih 6 rumah, karena ada beberapa rumah yang anaknya masih balita dan juga ada beberapa rumah yang anaknya sudah berkeluarga serta melakukan KKN juga (mahasiswa). 6 rumah tersebut rata-rata mempunyai anak 12 Tahun ke bawah, dengan berbagai macam tingkatan, ada yang kelas 6 SD mau melanjutkan ke SMP ada yang kelas 5 SD bahkan ada yang baru mau masuk SD. Tidak hanya bersosialisasi penulis atau pengabdi juga membantu masyrakat atau orang tua dengan cara mengajarkan anak-anaknya sesuai dengan tingkatannya. Setalah dilakukannya kegiatan yang awalnya orang tua lebih menyibukkan dirinya dengan pekerjaan, sekarang orang tua mulai membagi waktu pekerjaannya dengan anaknya, dan juga orang tua yang mulai mengelola waktu main anaknya agar tetap bisa melakukan aktivitas belajar meskipun hanya beberapa jam saja.
  1. Tantangan
(Bagi Penulis/ Pengabdi)
a.       Kesabaran dan ketelatenan ketika menghadapi anak yang tidak mendengarkan pengabdi, yang terkadang masih banyak anak-anak yang bergurau saat mengaji.
b.      Tidak semua anak konsisten mengikuti materi yang diajarkan. 
(Bagi Masyarakat/ Orang tua)
c.       Dengan adanya peliburan sekolah yang mengganti proses belajar mengajar di sekolah dengan dilaksanakan di rumah menggunakan media yang paling efektif. Dimana kegiatan pembelajaran dilakukan dengan sistem jarak jauh ini merupakan salah satu tantangan baru bagi orang tua yang harus membagi waktu pekerjaannya dengan anak agar tetap termotivasi untuk melaksanakan aktivitas belajar.
d.      Orang tua yang masih belom mengetahui banyak mengenai teknologi digital atau bahkan belom pernah menggunakannya, sehingga tidak ada komunikasi dengan guru mengenai pembelajaran anak yang di lakukan dirumah.
e.       SPF atau sekolah dari rumah membuat anak-anak malas untuk belajar. Sehingga membutuhkan bimbingan ataupun dorongan dari orang tua, sehingga hal ini menjadi tantangan tersendiri dalam hal motivasi belajar anaknya.

G.    Penutup
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh program studi Manajemen Pendidikan Islam IAIN Madura dapat diuraikan dalam beberapa kesimpulan. Kegiatan penyuluhan manajemen orang tua dalam meningkatkan motivasi belajar anak juga mengenai kebersihan masjid dan lingkungan sekitar di Desa Kolpajung mendapatkan tanggapan serta reaksi yang positif dari masyarakat (orang tua). Kegiatan dilaksanakan dengan menyampaikan beberapa pengetahuan mengenai manajemen serta motivasi belajar anak, dan juga mengajak anak-anak untuk membersihkan masjid. Kegiatan ini memberikan manfaat kepada masyarakat banyak khususnya kelompok sasaran (orang tua). Yang awalnya orang tua lebih menyibukkan dirinya dengan pekerjaan, sekarang orang tua mulai mengelola atau memanaj serta membagi waktu pekerjaannya dengan anak agar tetap termotivasi untuk melaksanakan aktivitas belajar.

H.    Daftar Pustaka
Permenkes RI Nomor 9 tahun 2020 Tentang Pedoman Pembatasan Sosial Berskala
Besar Dalam Rangka Percepatan Penanganan Covid-19.

 George R. Terry. Dasar-dasar Manajemen. Jakarta: PT. Bumi Aksara. 2010.

Aziz, Abdul. Pengantar Manajemen dan Substansi Administrasi Pendidikan.
Surabaya: Pena Salsabila. 2017.

Permendikbud Nomor 15 Tahun 2018 tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru,
Kepala Sekolah, dan Pengawas Sekolah, Pasal 3 Ayat (1).

Slichin, Muchlis. Psikologi Belajar. Surabaya: Pena Salsabila. 2017.



[1] https://www.kompasiana.com/bendhol.ceria/551f9817a333112d31b66b90/eksistensi-mahasiswa-sebagai-agent-of-change-agent-of-social-control-dan-agent-of-intellectual
[2] Permenkes RI Nomor 9 tahun 2020 Tentang Pedoman Pembatasan Sosial Berskala Besar Dalam Rangka Percepatan Penanganan Covid-19.
[3] George R. Terry, Dasar-dasar Manajemen, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2010), hlm. 1.
[4] Abdul Aziz, Pengantar Manajemen dan Substansi Administrasi Pendidikan, (Surabaya: Pena Salsabila, 2017), hlm. 13.
[5] Permendikbud Nomor 15 Tahun 2018 tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas Sekolah, Pasal 3 Ayat (1).
[6] Muchlis Slichin, Psikologi Belajar, (Surabaya: Pena Salsabila, 2017), hlm.139.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

makalah "revolusi industri 4.0 dalam pendidikan" - manajemen perubahan

Makalah pendekatan sosio-emosional dan pendekatan kelompok di smpn 4 pamekasan - manajemen kelas

MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF